Senin, 22 Juni 2009

Surat Cinta dari Surga


Sally bangun setelah melihat ahli bedah keluar dari ruang operasi. Ia berkata, “Bagaimana keadaan anakku? Apakah ia akan baik-baik saja? Kapan aku dapat menemuinya?”

Ahli bedah berkata, “Saya minta maaf. Kami telah melakukan apa yang kami bisa, tetapi anakmu tak dapat bertahan”.

Sally berkata, “Kenapa anak kecil bisa mendapat penyakit kanker? Apakah Tuhan sudah tak peduli lagi? Di mana Engkau Tuhan, saat anakku membutuhkan-Mu?”

Ahli bedah lalu bertanya, ”Apakah kamu ingin ditinggal sendiri bersama anakmu untuk beberapa saat sebelum ia dipindahkan?”

Sally meminta suster untuk tinggal bersamanya sementara ia mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya. Ia lalu membelai rambut anaknya dengan jarinya.

“Apakah anda mau segenggam dari rambut ini?” suster itu bertanya. Sally mengangguk. Suster itu pun memotong segenggam rambut anak laki-laki itu, dan menaruh ke dalam kantung plastik dan menyerahkannya pada Sally.

Sally melangkah hampa dari rumah sakit anak, setelah menghabiskan waktu 6 bulan disana. Ia menaruh tas yang berisi barang-barang anaknya pada kursi di dalam mobil.

Perjalanan pulang sangatlah sulit, bahkan bertambah sulit saat ia memasuki rumahnya yang kosong. Ia membawa barang-barang Jimmy, dan kantung plastik yang berisikan segenggam rambut anaknya ke dalam kamar anaknya.

Ia mulai menempatkan mobil-mobilan dan barang-barang pribadi lainnya, kembali seperti semula lalu berbaring di tempat tidurnya dan memeluk bantalnya sendirian dan menangis hingga tertidur.
Waktu hampir menunjukkan tengah malam ketika Sally terbangun. Di sebelahnya tergeletak selembar surat Surat itu berbunyi:

Ibuku tersayang, aku tahu engkau merindukanku; tetapi jangan pernah berpikir aku akan melupakanmu, hanya karena aku tidak ada di sana untuk mengatakan AKU SAYANG KAMU.
Aku akan selalu sayang padamu Ibu, bahkan akan terus bertambah setiap harinya. Suatu hari kita akan bertemu kembali.
Sampai saat itu tiba, jika kau ingin mengadopsi seorang anak laki-laki supaya Ibu tidak kesepian, itu tidak masalah bagiku. Ia bisa mendapatkan kamarku dan barang-barang lamaku untuk bermain. Tetapi jika ibu mengadopsi anak perempuan, Ibu harus membelikan boneka dan barang-barang yang disukai perempuan. Ibu tahu itu.
Jangan sedih memikirkan aku. Ini merupakan tempat yang nyaman. Oma dan Opa bertemu denganku ketika aku baru sampai di sini dan mengantarku berkeliling, tapi akan membutuhkan waktu yang lama untuk melihat semuanya. Para malaikat sangat keren. Aku senang melihat mereka terbang.
Dan kamu tahu, Ibu? Yesus tidak seperti yang terlihat di foto-foto yang ada. Ketika melihat Dia, aku tahu itu Dia. Yesus sendiri yang membawaku menemui Tuhan! Dan aku dapat duduk dekat lutut Tuhan dan berbicara kepada-Nya bagaikan seorang yang penting. Dan ketika aku ingin memberitahukan kepada-Nya bahwa aku ingin menuliskan sebuah surat untukmu, walaupun aku tahu itu tak diperbolehkan, Tuhan memberikan kertas dan pena pribadiNya untuk menulis surat ini kepadamu. Aku kira Gabriel adalah melaikat yang mengantarkan surat ini kepadamu.
Tuhan berkata supaya aku memberikan jawaban atas pertanyaanmu di mana Ia ketika aku membutuhkannya. Tuhan berkata bahwa Ia berada di tempat yang sama denganku, sama ketika anakNya Yesus disalibkan.
Ia ada di sana, seperti ia selalu berada dengan semua anak-anaknya. Oh yach Ibu, tidak ada orang lain yang dapat membaca surat ini selain Ibu. Bukankah itu keren?
Aku harus mengembalikan pena Tuhan. Ia membutuhkannya untuk menuliskan beberapa nama dalam buku kehidupan.
Oh, aku hampir lupa memberitahukan, aku sudah merasa tidak sakit lagi. Semua kanker sudah hilang. Aku sangat lega karena aku tak tahan lagi dengan semua rasa sakit..dan Tuhan juga tidak tahan melihat aku sangat menderita. Ketika Ia mengutus malikat maut untuk menjemput aku, sang malaikat berkata bahwa aku adalah Pesanan Khusus. Bagaimana dengan itu?

Ditandatangani dengan cinta
Dari: Tuhan, Yesus, Aku.

Litani Maria


Jiwa Maria

Jiwa Maria, sucikanlah aku
Hati Maria, nyalakanlah aku
Tangan Maria, sanggahlah aku
Kaki Maria, pimpinlah aku
Mata Maria, pandanglah aku
Bibir Maria, berkatalah padaku
Dukacita Maria, kuatkanlah aku

O Maria yang manis, dengarkanlah aku
Janganlah mengijinkan daku terpisah darimu
Terhadap musuh-musuhku, belalah aku
Tuntunlah daku kepada Yesus yang manis
Semoga dengan dikau aku dapat mencintai dan
Memuji diaku untuk selama-lamanya. Amin

Senin, 25 Mei 2009

"HUKUM TRUK SAMPAH"

Saya forward dari milist sebelah….

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parikr tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut. Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah". Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, dan seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati. Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka: - Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak - Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya - Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan Selamat menikmati hidup yang diberkati dan bebas dari "sampah"

Senin, 13 April 2009

HARI INI


Ini adalah permulaan bagi hari yang baru. Tuhan telah mengaruniakan hari ini untuk digunakan sebagaimana kita mau. Boleh kusia-siakan, atau tumbuh di bawah sinarnya dan memberikan pelayanan kepada orang lain, tetapi apa yang kulakukan pada hari ini adalah sangat penting, karena aku telah menukarkan sehari hidupku dengannya, bila esok menjelang hari ini akan pergi untuk selamanya. Aku harap aku takkan menyesal dengan harga yang telah kubayar untuknya.


Selamat Hari Paska' Alleluya..Alleluya..Alleluya..!!!

Sabtu, 21 Maret 2009

Hal . Ucapan Terima Kasih.



Bersama ini, kami Keluarga besar Op. Binsar Sinaga datang kehadapan Para sdr/i dimana pun berada, mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian dalam bentuk apapun yang kami terima sejak mama (Op. Binsar Boru, boru Sirait) yang dirawat selama 3 malam di RS Adam Malik Medan dan 2 minggu di RS. DR. Pringadi Medan dan sampai kembali kepangkuan Bapa di Surga dengan tenang hari selasa tgl 03-03-2009 pukul 20.20 Wib. Sampai dikebumikan di Hutaginjang Tanah Jawa tanggal 06 Maret 2009 yll. Sungguh peristiwa ini sangat tak terduga, dan sebagai manusia kami sekeluarga tidak siap karena selama pemeriksaan dokter dan perawatan tidak ada kata dari dokter yang membuat hati khawatir karena sakit yang diderita baru diketahui sejak cek up di RS. Adam Malik yaitu adanya batu diginjal maka harus operasi. Dan operasi pada hari senin tgl 02-03-2009 gagal dilanjutkan karena ginjal tersebut bernanah dan fungsi 1 ginjal rusak yang dilihat dalam monitor sesudah alat dimasukkan untuk mendeteksinya, maka nanah harus disedot dulu, dan operasi diputuskan ditunda hari rabu tgl 04-03-2009. Namun sejak dibius, mama tidak sadar kan diri lagi sebagai mana layaknya orang yang pasca operasi melainkan tidur dengan tenang..

Dan kehendak Tuhan tak dapat ditolak karena itu adalah jalan satu-satunya menuju kebahagiaan di Surga meski harus berpisah dengan orang-orang yang dicintai dan mencintainya. Kami sekeluarga masih mengharapkan doa-doa dari para sdr/i, agar kami anak-anak dan cucu-cucu terutama Bapa kami (Op. Binsar Doli) tetap kuat, tabah menjalani hidup kedepan dan yang sekarang tinggal sendirian dikampung.

Teriring salam dan terimakasih kami. GBU'

Atas nama keluarga Op. Binsar Sinaga

Sr. Isabella Sinaga, KSFL

Senin, 16 Maret 2009

Ketentuan Puasa

BERAGAMA DAN BERIMAN:

UNTUK BERSAMA-SAMA MENYEJAHTERAKAN HIDUP

1. Masa Prapaskah 2009 kita mulai pada Hari Rabu Abu, 25 Februari 2009. Selama masa prapaskah itu, sebagai orang beriman Katolik, demi hukum ilahi, kita akan melakukan pertobatan bersama dengan secara khusus meluangkan waktu untuk berdoa, menjalankan ibadat dan karya amalkasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang (bdk. KHK Kan. 1249)[1].


2. Pada Hari Rabu Abu dan Hari Jumat Agung, semua orang beriman Katolik diwajibkan berpantang dan berpuasa; dan setiap Hari Jumat lainnya selama masa Prapaskah diwajibkan berpantang ( bdk. KHK Kan 1251).

3. Penetapan Hari Rabu Abu, Jumat Agung dan hari-hari Jumat lainnya selama masa Prapaska sebagai hari-hari pantang dan puasa adalah aturan minimal dari Hukum Gereja. Adalah suatu tindakan yang patut dipuji kalau setiap keluarga atau komunitas Katolik, setelah melalui pembicaraan dan kesepakatan bersama, melaksanakan pantang dan puasa selama masa prapaskah ini, lebih dari sekedar memenuhi tuntutan hukum yang minimal itu.

4. Yang wajib berpantang ialah semua orang beriman Katolik yang telah berumur genap empat belas tahun; sedangkan yang wajib berpuasa ialah semua orang beriman Katolik yang sudah berumur 18 tahun sampai awal tahun ke 60 (bdk. KHK Kan 1252 & Kan 97 § 1).

5. Pantang artinya kita tidak memakan daging dan makanan yang terbuat dari susu dan lemak / daging[2]; sedangkan Puasa artinya kita hanya diperkenankan makan kenyang satu kali dalam satu hari, dengan tidak dilarang untuk makan sedikit pada pagi dan sore hari, sehingga tercapailah makna puasa baik dalam arti kuantitas maupun kualitas (bdk. Paus Paulus VI, Konstitusi Apostolik Poenitemini, 17 Februari 1966 tentang Pantang dan Puasa ).

6. Karya amalkasih yang secara khusus akan kita lakukan selama masa Prapaska merupakan wujud pertobatan bersama demi terciptanya semangat solidaritas bagi sesama. Karya amalkasih itu, salah satunya diwujudkan melalui pengumpulan dana Aksi Puasa Pembangunan (APP). Hendaknya dana Aksi Puasa Pembangunan yang terhimpun itu sungguh merupakan hasil dari pantang dan puasa, tanpa harus menambah Anggaran Belanja Rumah Tangga[3]. Artinya Kotak APP sebaiknya berisi dana yang tidak jadi dibelanjakan karena seseorang / keluarga / komunitas Katolik berpantang dan berpuasa selama masa Prapaska.

7. Setiap umat beriman Katolik yang sudah dibaptis dan dapat menggunakan akal budinya, wajib mengakukan dosa-dosa beratnya sekurang-kurangnya sekali setahun dan bagi yang sudah menerima komuni pertama wajib menyambut Tubuh Tuhan pada masa Paskah, kecuali bila ada alasan wajar, hendaknya dipenuhi pada lain waktu dalam tahun itu (bdk. Kan. 920 dan 989).

8. Tidak ada larangan melangsungkan perkawinan selama masa Prapaska dan juga masa Adven; tetapi sedapat mungkin dihindari pesta meriah yang kurang sesuai dengan suasana tobat (bdk. Statuta Keuskupan Regio Jawa Pasal 136 no. 3).

sumber : (http://keuskupan-purwokerto.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=196)

Rabu, 11 Maret 2009

TERIMA KASIH TUHAN

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, ' Ini
adalah Seksi Penerimaan. Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima'....
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, 'Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya'. Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang
dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. 'Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih', kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

'Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?' tanyaku.
' Menyedihkan' , Malaikat-ku menghela napas.
' Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih'.
'Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?', tanyaku.
'Sederhana sekali', jawab Malaikat. 'Cukup berkata, 'Terima kasih, Tuhan' '.

'Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri', tanyaku.
Malaikat-ku menjawab,
'Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup
tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau
lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.

'Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.

'Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu.

Juga...... 'Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

'Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia'.

'Jika engkau dapat menghadiri Gereja atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian... maka engkau lebih diberkati daripada 3 milyar orang di dunia.

'Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.


Jika engkau masih bisa mencintai ...
maka engkau termasuk orang yang besar, Karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun

'Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan dari semua (mereka) yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.


'Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau lebih diberkati daripada lebih dari 2 juta orang di dunia yang
bahkan tidak dapat membaca sama sekali'.


Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-teman- mu untuk mengingatkan mereka betapa. Diberkatinya kita semua. 'Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' '.


Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih. 'Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anugerahmu berupa kemampuan membagi pesan ini dan memberikannya aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi'. (dari milis tetanggga)